Selasa, 12 November 2013

Iwan Budianto

Biodata

Nama: Iwan Boedianto
Tempat/tanggal lahir: Malang, 24 Januari 1974
Pendidikan : Sarjana ekonomi
Istri : Ni Putu Evy Shinta Dei, 35
Anak : Laksmi Arista Vyanda, 13
Laras Carissa Devinta, 9

Karier sepak bola
- Manajer PS Arema Liga V (1998-1999)
- Manajer tim U-16 Jatim (1999-2000)
- Manajer Persik Kediri Divisi II (1999-2000)
- Manajer Arema Liga VIII (2001-2002)
- Ketua Umum Yayasan PS Arema Malang (2000-2002)
- Manajer Persik Divisi Utama (2003-2008)
- Anggota Board of Management Badan Liga Sepakbola Indonesia (2004-2007)
- Anggota Exco PSSI Periode (Tahun 2007-2011)
- Ketua Bidang Status dan Alih Status Pemain PSSI (2007)
- Direktur Teknis Persisam Samarinda (2008-Juli 2009)
- Ketua Badan Liga Amatir PSSI (Agustus 2009-sekarang)
- Asisten manajer tim nasional Indonesia Piala AFF 2010 (2010)

Prestasi
- Delapan besar Ligina VIII (Arema Malang) (2002)
- Juara Divisi I (Persik Kediri)(2002)
- Juara Ligina IX (Persik Kediri) (2003)
- Juara Piala Gubernur Jawa Timur I (Persik Kediri)(2003)
- Semifinalis JVC Cup Vietnam (Persik Kediri)(2004)
- Juara Piala Gubernur Jawa Timur III (Persik Kediri) (2005)
- Juara Ligina XII (Persik Kediri) (2006)
- Juara Piala Gubernur Jawa Timur V (Persik Kediri)(2007)
- Juara Divisi Utama (Persisam Samarinda)(2009)
- Runner-up Piala AFF Suzuki Cup (Indonesia) (2010)
  (MICOM)

Menjadi pengusaha Sukses versi Berita

Kebanyakan orang berpikir bahwa hal yang bisa membuat seorang pengusaha sukses adalah kemampuan berinovasi. Meski begitu, banyak perusahaan yang berdiri dengan bercermin dari model bisnis yang sudah ada.

Seperti dikutip dari Inc.com, Sabtu (13/7/2013), penulis buku Business to Business, Geoffrey James mengatakan inovasi juga bisa merupakan variasi penyediaan produk dan jasa pada konsumen. Menjadi inovatif memang membantu, tapi bukan faktor penentu dalam berbisnis.
Bicara soal modal, bisnis apapun tak akan bisa berdiri tanpa uang. Meski begitu, masih banyak pengusaha yang mampu menjalankan perusahannya dengan dana tipis dalam beberapa tahun pertama.
Kemampuan manajemen tentu bukan faktor penentu kesuksesan para entrepreneur. Para calon pengusaha baru biasanya tak punya banyak waktu untuk melatih para pegawainya. Jika mereka mau sedikit bermain politik, para calon pengusaha ini tak perlu repot-repot memulai perusahaan baru, dan bisa masuk ke perusahaan besar manapun.
Bukan uang atau inovasi, menurut James, hal terpenting yang harus dimiliki setiap entrepreneur hebat adalah keberanian.
Berbagai survei pada populasi yang cukup besar menyatakan keberanian berbisnis lebih penting dari hal manapun. Sementara sebagian besar orang lain mengatakan, rasa aman lebih penting.
Banyak orang bisa menahan diri dengan lingkungan disekitarnya seperti bos yang terlalu galak atau pekerjaan yang tak menyenangkan, selama dirinya masih merasa aman.
Namun James mengatakan, entrepreneur tak pernah bersikap seperti itu. Para entrepreneur cerdas selalu berani untuk berhenti jadi pegawai dan berusaha jadi bos di perusahaan sendiri.
Untuk mendirikan sebuah bisnis baru, Anda juga dituntut berani mengeruk semua tabungan Anda. Belum lagi Anda harus berhadapan dengan berbagai risiko kegagalan saat memulai usaha, tentu saja untuk tetap maju Anda harus punya keberanian yang besar.
Mewujudkan impian Anda dengan berbagai ketakutan pasti tak akan mendatangkan keberhasilan. Yang paling berat adalah saat Anda harus rela menyerahkan tugas perusahaan karena kemampuan Anda sudah tak mampu mengatasinya.
Yang paling penting adalah memiliki keberanian yang kuat, mulai dari berencana, berinovasi, menanam modal hingga mendirikan dan mengelola sebuah bisnis baru. Para entrepreneur cerdas dan hebat selalu memilikinya. Jika tidak, makan
Keberanianlah yang membuatnya mampu mengorbankan segala hal, menghadapi sejumlah risiko bisnis dan mengelola bisnis baru dengan lancar.

Rahasia Sukses Usaha versi seseorang

Orang Tionghoa, khususnya yang hidup di perantauan, kerap dianggap bertangan dingin dalam berbisnis. Inilah 7 rahasia kaum Tionghoa menjadi pengusaha sukses!

1. Terlibat sejak dini
Di kalangan pebisnis Tionghoa, melibatkan keluarga sejak dini adalah hal biasa. Bila seorang ayah membuka rumah makan, maka anak-anaknya ditugaskan menjadi pelayan, sedangkan istri menjadi kasir. Begitu anak beranjak dewasa, mereka sudah menguasai seluk-beluk bisnis di luar kepala dan menjalankannya tanpa canggung.

2. Administrasi dan pembukuan yang baik
Sangat jarang toko yang dijalankan pengusaha Tionghoa kehabisan stok barang.
Sebab mereka menerapkan sistem administrasi barang yang baik. Sedangkan pembukuan
yang baik membuat arus kas berjalan lancar.

3.  Dua puluh persen biaya hidup
Sebelum bisnis benar-benar sukses (dengan kata lain sudah kaya raya), orang Tionghoa
terbiasa hidup sederhana, yaitu dengan cara menggunakan hanya 20 persen dari
penghasilan mereka. Bila punya pendapatan Rp 10 juta, maka yang digunakan untuk biaya
hidup hanya Rp 2 juta saja dan sisanya ditabung atau diinvestasikan.

4. Berani ambil risiko
Keyakinan bahwa selalu ada kesempatan di setiap rintangan, membuat pengusaha
Tionghoa lebih berani mengambil risiko. Kata gagal sepertinya sudah dihapus dari
kamus mereka.

5.  Survei dan belajar
Pengusaha Tionghoa yang akan memulai usaha tak segan bertanya dan belajar kepada
siapa pun untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai usaha yang akan
dimulainya. Mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang usaha yang akan digeluti
membuat usaha mereka cepat meroket, karena sudah tahu seluk beluknya.

6. Pelayanan terbaik
Ada pepatah Tionghoa yang mengatakan, ‘Jika tak pandai tersenyum, jangan membuat
toko.” Maksudnya, Anda harus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Tanpa
pelayanan yang memuaskan, dijamin pelanggan akan pindah ke toko sebelah.

7. Memelihara relasi

Pengusaha Tionghoa terkenal pandai menjaga hubungan dengan pelanggannya. Hal
sederhana yang acap dilakukan adalah memberikan hadiah kepada pelanggan. Meski
tak selalu berharga mahal, namun tetap akan meninggalkan kesan baik bagi
pelanggannya, sehinga mereka ingin selalu kembali ke toko tersebut.

@Arief_twn, My hero

My Inspiration is Him , Mr. Arief_twn :* ({})
 

Wocoen kepepet tugas

gygwsvfwhcbwyfgcuwbcywgcuwbcyvwucbwhvcbwcuwgcjbsccvvusbwvcuwsvu
vnwjvbwjbvwbv
vjwbvjwrvwrv
nvjwbvwvujw
Sorry Galau

Babah


Untuk memulai usaha, hal terpenting yang harus kita persiapkan adalah modal. Besar kecilnya modal tergantung dari besar kecilnya usaha yang akan didirikan. Modal adalah salah satu hal yang dapat mengokohkan suatu usaha. Modal dapat dibedakan atas beberapa jenis, misalnya keberanian, koneksi, pengetahuan, pengalaman, aset, serta dana tunai.
Modal usaha yang kita bahas saat ini menyangkut tentang aset dan dana tunai. Modal usaha dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu modal investasi, modal kerja, dan modal operasional.
Pertama, modal investasi adalah modal yang harus dikeluarkan di awal membuka usaha dan biasanya digunakan untuk jangka panjang, seperti modal bangunan, promosi dan lain sebagainya. Karena sifatnya yang berjangka waktu panjang, maka modal awal yang dikeluarkan ini cukup besar. Kedua, modal kerja. Yakni modal yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku untuk membuat barang dagangan. Modal kerja ini biasanya dikeluarkan tiap bulan atau ketika ada pesanan barang. Tanpa modal kerja, Anda tidak akan dapat memproduksi barang dagangan. Modal operasional, adalah modal yang dikeluarkan rutin tiap bulan. Modal yang dimaksud di sini adalah modal untuk membayar gaji pegawai, membayar listrik, membayar air dan lain-lain. Dengan kata lain modal operasional adalah uang yang harus Anda keluarkan untuk membayar pos-pos di luar bisnis Anda secara langsung.

Cara Mendaktan Modal Usaha Gampang Coy